Chealsea FC

Pride Of London

Since 1905

Once A Blue Always A Blue

Stamford Bridge

London is Blue

Oscar Dos Santos

Player in Chelsea FC.

Senin, 07 Mei 2018

Passive Voice dan Conditional Sentences

Passive Voice

PENGERTIAN PASSIVE VOICE

Passive voice adalah suatu Grammatical Construction (bentuk gramatikal) dimana subject kalimat tidak melakukan aksi, melainkan menerima aksi atau ditindaklanjuti (receiver of action) oleh agent lain (doer of action) baik disebutkan ataupun tidak.

Sebaliknya, pada konstruksi active, subject berhubungan langsung dengan verb dengan bertindak sebagai pelaku aksi. Kalimat aktif dapat ditransformasi menjadi pasif, namun hanya transitive verb  (diikuti direct object) yang dapat diberlakukan demikian.

RUMUS PASSIVE VOICE
Rumus passive voice adalah sebagai berikut di bawah ini : 





Catatan:
Auxiliary verb dapat berupa Primary Auxiliary Verb be (is, are, am, was, were, be, been, being), kombinasi antara dua primary (is/are being, was/were being, has/have been) atau antara primary dan Modal Auxiliary Verb (will be, will have been); sedangkan past participle yang digunakan berupa kata kerja transitive.

Contoh:
She can’t drive a car. (active voice, transitive).
He always come on time. (active voice, intransitive)

Perubahan bentuk dari base form ke past tense dan past participle secara regular atau irregular.

Contoh:
play (base form) —> played (past participle)

sing (base form) —> sung (past participle)




Conditional Sentences

PENGERTIAN CONDITIONAL SENTENCE
Dalam Bahasa Indonesia, Conditional Sentence adalah kalimat pengandaian, bisa juga disebut dengan kalimat bersyarat, yang mungkin terjadi jika syarat terpenuhi.

Conditional sentence mempunyai dua bagian, yaitu if-clause dan main clause. Lihat kalimat berikut:
“If I study hard, I will pass the exam.”
(Jika saya belajar dengan giat, saya akan lulus ujian.)
If I study hard adalah if-clause, dan
I will pass the exam adalah main clause.

POLA/RUMUS CONDITIONAL SENTENCE

Berikut adalah pola/rumus conditional sentence tipe 1, 2, dan 3:
Tipe conditional sentence
If-clause
Main Clause
Tipe 1
If+present simple
If I study hard,
... will+infinitive
will pass the exam.
Tipe 2
If+past simple
If I studied hard,
... would+infinitive
would pass the exam.
Tipe 3
If+past perfect
If I had studied hard,
... would+have+past participle
would have passed the exam.

Posisi if-clause dan main clause tersebut dapat dibalik dan tidak mengubah maknanya, contoh:
If I study hard, I will pass the exam.”
“I will pass the exam if I study hard.”


PENJELASAN LENGKAP 3 TIPE CONDITIONAL SENTENCES

CONDITIONAL SENTENCE TIPE 1
Conditional sentence tipe 1 digunakan untuk merujuk pada hal-hal yang mungkin terjadi di masa depan dimana situasinya real/nyata. Pada tipe ini, jika syarat terpenuhi, maka kemungkinan masih bisa terjadi.

Beberapa contoh conditional sentence tipe 1:

If-clause
Main clause
If+present simple
... will+infinitive
If it rains,
will stay at home.
If you invite me,
will come to your party,
If he gives her chocolate,
she will be happy.
If it doesn't rain,
we will go to the library.



CONDITIONAL SENTENCE TIPE 2

Conditional sentence tipe 2 digunakan untuk: pertama, membicarakan hal-hal di masa depan yang mungkin tidak akan terjadi (seperti membayangkan mimpi misalnya).
Contoh:
If I got scholarship, I would continue my study in London.
(but probably I will not get the scholarship.)
Seandainya saya mendapatkan beasiswa, saya akan melanjutkan kuliah di London.
(tapi mungkin saya tidak mendapatkan beasiswa itu.)

Kedua, untuk membicarakan hal-hal yang terjadi di masa sekarang, yang mustahil terjadi.
If I were you, I would stop smoking.
(but I cannot be you.) Mustahil bagi saya untuk menjadi kamu.

Berikut adalah contoh conditional sentence tipe 2:
If-clause
Main clause
If+past simple
... would+infinitive
If I had time,
would go with you.
If she met her mother,
She would be happy.
If I were 25,
would get married.
If I were you,
would continue my study.

CONDITIONAL SENTENCE TIPE 3
Conditional sentence tipe 3 digunakan untuk menggambarkan situasi masa lalu yang tidak terjadi dan membayangkan hasil dari situasi tersebut. Tipe ini mengungkapkan kebalikan dari fakta yang dihadapi.

Lihat contoh berikut:
If I had finished my study, I would have worked at big company.
(but I didn’t finish my study and I didn’t work at big company.)
Jika dulu saya menyelesaikan kuliah saya, saya akan bekerja di perusahaan besar.
Tapi faktanya saya tidak menyelesaikan kuliah saya, dan saya tidak bekerja di perusahaan besar.

Contoh lain dari conditional sentence tipe 3:
If-clause
Main clause
If+past perfect
... would+have+past participle
If I had locked the car,
the thief would not have stolen my car.
If I had known about your problem,
would have offered help.
If my parents had been in Bandung,
would have visited them everyday.
If she hadn't taken the course,
she wouldn't have gotten the scholarship.

If she hadn’t taken the course, she wouldn’t have gotten the scholarship.
(but she took the course and she got the scholarship.)

Jika dulu dia tidak mengambil kursus, dia tidak akan mendapatkan beasiswa itu. Tapi faktanya dia mengambil kursus itu dan mendapatkan beasiswa.

Perhatikan!!! Pada conditional sentence tipe 3, had bisa ditempatkan di awal dengan menghilangkan if, atau disebut sebagai bentuk inversi.

If I had locked the car, the thief wouldn’t have stolen my car.
Had I locked the car, the thief wouldn’t have stolen my car.

Contoh lain:
If my parents had been in Bandung, I would have visited them everyday.
Had my parents been in Bandung, I would have visited them everyday.




SUMBER :