Kamis, 14 Maret 2019

00:02

"Kamu kapan berhenti?"

Entahlah. Sebenarnya .....

Saya sudah lelah memuja secara sepihak
Saya sudah capek menyukai secara sepihak
Saya sudah letih mencintai secara sepihak

Belum

Dia belum saya miliki
Dia tahu saya dekati pun tidak
Dia perduli dengan saya pun tidak

Saya menyukai dia diam-diam
Saya memuja dia dalam diam

Sekadar menyimpan potretnya bersama saya saja saya senang
Dia duduk di sisi saya saja saya sudah girang
Dia bercanda dengan saya saya sudah membuat saya terbang

"Kenapa sih sama orang lain diem, tapi sama gua jahat? Bercanda mulu sama gua"

Dia jawab

"Ya berarti gua nemuin orang yang pas sama gua bercandaannya"

Entah saya boleh berbangga entah tidak
Entah saya boleh senang entah tidak
Entah saya boleh girang entah tidak

Tapi saya merasa ucapannya hanya sekadar teman biasa
Tiada niatan untuk melanjutkan ke arah hubungan yang lain

Entahlah

Aku tak tahu kapan harus maju
Aku tak tahu kapan harus mundur

Tapi yg saya baru sadari adalah level suka saya sudah separah itu

Dia yang cuek tapi saya suka
Dia yang pendiam tapi saya suka
Dia yang gamer tapi entah kenapa saya juga suka

Dia yang usil saat saya tak mengganggunya
Dia yang tak beranjak pergi saat saya duduk disampingnya
Dia yang tak risih saya duduk berhimpit dengannya walau tempat masih luas

Dia yang selalu tertawa atas lelucon garing saya
Dia yang selalu menanggapi cerita tidak penting saya
Dia yang selalu baik kepada saya

Baik disini sangat berbeda

Entahlah

Kadang saya ragu

Suatu saat, saya dekat sekali dengannya
Suatu saat, dia menjauh dari saya
Suatu saat, melihat wajahnya saja membuat saya sesak karena tak bisa mengungkapkan sesuatu
Suatu saat, saya begitu senang tak terkendali jika dia ada di sisi saya

Saya benci jika disuruh mundur
Saya sudah sejauh ini
Saya sudah sesuka ini

Saya tidak suka melihat realita
Saya hanya takut melihat kenyataan

Bahwa saya bukan teman yang spesial baginya

Saya ingin mundur, apakah masih bisa? :(

Tangerang Selatan, 31 Januari 2019

0 komentar:

Posting Komentar